Oleh: Ummu Ahmad
Sungguh kaum wanita telah melewati suatu masa yang mana mereka ditempatkan
pada posisi yang tidak layak, tidak proporsional dan sangat memilukan, tidak
ada perlindungan bagi mereka, hak-hak mereka dihancurkan, kemauan mereka
dirampas, jiwa mereka dibelenggu, bahkan saat itu mereka berada pada posisi
yang amat rendah dan hina.
Pada zaman Romawi seorang suami bisa menetapkan hukuman mati kepada istrinya
jika suaminya menghendaki, bangsa Romawi menganggap bahwa wanita adalah sama
dengan harta dan perabot rumah tangga, sementara bangsa Yahudi menganggap
wanita adalah najis atau kotor, dan yang lebih buruk lagi adalah sikap orang
Nashrani yang mempertanyakan keberadaan wanita, apakah wanita itu manusia
yang memiliki jiwa atau tidak?! Yang pada akhirnya perlakuan buruk ini
mencapai puncaknya dengan menganggap wanita sebagai sumber keburukan, di
mana wanita dikubur hidup-hidup, sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Arab
Jahiliah.
Setelah melalui berbagai macam kebiadaban dan perlakuan pahit sepanjang
masa, muncullah cahaya Islam yang menempatkan wanita pada posisi yang adil
untuk melindungi kehormatan mereka. Islam memberikan hak-hak wanita secara
sempurna tanpa dikurangi, juga meninggikan derajat wanita yang masa
sebelumnya mereka dihinakan dan direndahkan sepanjang sejarah. Islam
memproklamirkan bahwa wanita adalah manusia sempurna, memberikan hak-haknya
secara wajar dan manusiawi serta menjaga mereka agar tidak dijadikan
pelampiasan syahwat belaka yang diperlakukan seperti binatang. Islam
menjadikan wanita sebagai unsur yang memegang peranan penting dalam
membangun masyarakat yang beradab.
Untuk mencapai tujuan itu, Islam menjadikan kasih sayang antara suami dan
isteri sebagai penjaga kelangsungan hidup berumah tangga. Kecintaan dan
kasih sayang seorang wanita kepada suaminya merupakan bukti adanya karakter
yang kuat dari sifat alamiah yang ada pada dirinya, sehingga hal itu akan
menghindarkan dirinya dari berselingkuh atau mencari perhatian laki-laki
lain.
Diantara kebahagian seorang suami adalah dikaruniainya isteri yang shalehah
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :
"Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalehah, jika engkau meman-dangnya
maka engkau kagum kepadanya, dan jika engkau pergi darinya (tidak berada di
sisinya) engkau akan merasa aman atas dirinya dan hartamu. Dan di antara
kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa
enggan, lalu dia melontarkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi
darinya engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu." (HR. Ibnu Hibban
dan lainnya dalam As-Silsilah ash-Shahihah hadits 282)
Dalam sabdanya yang lain:
"Dan isteri shalehah yang menolongmu atas persoalan dunia dan agamamu
adalah sebaik-sebaik (harta) yang disimpan manusia." (HR. Baihaqi dalam
Syu'abul Iman, Shahihul jami' 4285)
Oleh karena itu isteri shalehah adalah idaman bagi setiap suami shaleh di
setiap waktu dan tempat. Isteri idaman dia adalah wanita mukminah, wanita
shalehah yang jiwanya sebagai cerminan ilmu syar'i yang hanif, aqidahnya
murni, akhlaknya agung, dan perangainya baik, untuk mendapatkannya harus
diperhatikan hal-hal berikut:
Cara memilih isteri idaman
* Memilih wanita karena harta, keturunan, kecantikan dan
agamanya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :
"Wanita itu dinikahi karena empat hal: Hartanya, keturunannya,
kecantikan-nya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang
memiliki agama, (jika tidak) niscaya kedua tangan-mu akan berdebu (miskin
merana)." (HR.Al-Bukhari, Fathul Bari 9/132)
Dengan memilih wanita yang berasal dari lingkungan yang baik dan
karakter yang benar-benar shalehah maka akan menghasilkan ketenangan dalam
hidup berumah tangga. Karena adat kebiasaan dan gaya hidup suatu kaum sangat
berpengaruh terhadap kepribadiannya.
* Diutamakan yang gadis sebagai-mana sabda Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam :
"(Nikahilah)gadis-gadis sesungguhnya mereka lebih banyak
keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan
sedikit(qanaah). dan dalam riwayat lain "Lebih sedikit tipu dayanya".
(HR.Ibnu Majah No.1816 dan dalam As Silsilah ash Shahihah , hadits No.623)
* Diutamakan wanita yang subur atau tidak mandul, sebagaimana
sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :
"Kawinilah wanita yang penuh cinta dan yang subur peranakannya.
Sesung-guhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian di antara para nabi
pada hari kiamat." (HR. Imam Ahmad 3/245 dari Anas, dikatakan dalam Irwaul
Ghalil hadits ini shahih)
Aqidah isteri idaman
Seorang isteri idaman harus memahami arti pentingnya aqidah islamiyah yang
shahihah, karena sah tidaknya suatu amal tergantung kepada benar dan
tidaknya aqidah seseorang. Isteri idaman adalah sosok yang selalu
bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui
ilmu-ilmu syar'i baik yang berhubungan dengan aqidah, akhlak maupun dalam
hal muamalah sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu
agama Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
sallam untuk menghilangkan kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah di
atas cahaya ilmu, sebagaimana riwayat dibawah ini:
Dari Abu Said Al Khudri dia berkata: Pernah suatu kali para wanita berkata
kepada Rasulullah n: "Kaum laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah
satu hari untuk kami, Nabi pun menjanjikan satu hari dapat bertemu dengan
mereka, kemudian Nabi memberi nasehat dan perintah kepada mereka. Salah satu
ucapan beliau kepada mereka adalah: "Tidaklah seorang wanita di antara
kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, kecuali mereka sebagai penghalang
baginya dari api nereka. Seorang wanita bertanya: "Bagaimana kalau hanya
dua?" Beliau menjawab: "Juga dua." (HR. Al-Bukhari No 1010)
Seorang isteri yang aqidahnya benar akan tercermin dalam tingkah lakunya
misalnya:
* Dia hanya bersahabat dengan wanita yang baik.
* Selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Rabbnya.
* Bisa menjadi contoh bagi wanita lainnya.
Akhlak Isteri Idaman
* Berusaha berpegang teguh kepada akhlak-akhlak Islami yaitu:
Ceria, pemalu, sabar, lembut tutur katanya dan selalu jujur.
* Tidak banyak bicara, tidak suka merusak wanita lain, tidak
suka ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba).
* Selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan isteri
suaminya yang lain (madunya) jika suaminya mempunyai isteri lebih dari satu.
* Tidak menceritakan rahasia rumah tangga, diantaranya adalah
hubungan suami isteri ataupun percekcokan dalam rumah tangga. Sebagaimana
sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya di antara
orang yang terburuk kedudukan-nya disisi Allah pada hari kiamat yaitu
laki-laki yang mencumbui isterinya dan isteri mencumbui suaminya kemudian ia
sebar luaskan rahasianya." (HR. Muslim 4/157)
Isteri idaman di rumah suaminya
* Membantu suaminya dalam kebaikan. Merupakan kebaikan bagi
seorang isteri bila mampu mendorong suaminya untuk berbuat baik, misalnya
mendo-rong suaminya agar selalu ihsan dan berbakti kepada kedua orang
tuanya, sebagaimana firman Allah: "Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya
dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah." (Al Ahqaf 15)
* Membantunya dalam menjalin hubungan baik dengan
saudara-saudaranya.
* Membantunya dalam ketaatan.
* Berdedikasi (semangat hidup) yang tinggi.
* Ekonomis dan pandai mengatur rumah tangga.
* Bagus didalam mendidik anak.
* Penampilan:
* Di dalam rumah, seorang isteri yang shalehah harus selalu
memperhatikan penampilannya di rumah suaminya lebih-lebih jika suaminya
berada di sisinya maka Islam sangat menganjurkan untuk berhias dengan
hal-hal yang mubah sehingga menyenangkan hati suaminya.
* Jika keluar rumah, seorang isteri yang sholehah harus
memperhati-kan hal-hal berikut:
o Harus minta izin suami.
o Harus menutup aurat dan tidak menampakkan
perhiasannya.
o Tidak memakai wangi-wangian.
o Tidak banyak keluar kecuali untuk tujuan
syar'i atau keperluan yang sangat mendesak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar